Pages

Thursday, June 30, 2011

Menghabiskan Malam Minggu dengan Melihat “Solo Batik Carnival (SBC) 2011″

Malam minggu kemarin (sabtu, 25 Juni 2011) adalah hari yang spesial buat kota Solo. Yak, di hari itu untuk keempat kalinya kota Solo menyelenggarakan Solo Batik Carnival (SBC).
Beda dengan SBC tahun-tahun sebelumnya yang selalu diselenggarakan pada waktu siang menjelang sore. SBC tahun ini diselenggarakan pada waktu malam hari.
Para peserta tampil keren dengan menggunakan kostum-kostum unik yang mengangkat temaLegenda dengan empat legenda terkenal di Jawa sebagai  sub temanya (Ratu Pantai Selatan, Roro Jonggrang, Ratu Kencana Wungu dan Ande-ande Lumut).
Diadakan dimalam hari ternyata membuat para peserta lebih kreatif. beberapa peserta menambahkan beberapa ornamen yang dapat berkilauan terkena cahaya lampu bahkan beberapa sinar lampu dan bahkan ada beberapa peserta yang menambahkan lampu-lampu kecil di kostum mereka.
Tak ketinggalan 4 Puteri Indonesia pun ikut berpartisipasi sebagai peserta khusus, yaitu Nadine Alexandra Dewi (Puteri Indonesia), Inda Adeliani (Puteri Intelegensia), Alessandra K Usman (Puteri Pariwisata), dan Reisa Kartikasari (Puteri Lingkungan) dengan menggunakan kereta kuda.
Bahkan Walikota dan wakil Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan FX Hadi Rudyatmo ikut berpartisipasi dengan berjalan kaki di karnaval yang menempuh jarak sekitar 4 km ini (mulai dari Solo Centre Point sampai Balaikota Solo).
*
*
Sayang ketertiban dan kebersihan terus menjadi masalah tiap kali event seperti ini diadakan.
Jika kalian juga melihat event ini secara langsung kalian pasti juga merasakannya. banyak masyarakat yang tidak sabar untuk melihat iring-iringan sehingga sering kali mereka sampai merengsek ke tengah jalan yang bukan hanya mengganggu peserta karnaval tapi juga penonton lainnya. Apalagi ditambah ulah orang-orang yang merasa sebagai fotografer tapi tidak tahu aturan.
Parahnya lagi bahkan ada warga yang mencegat peserta untuk foto bersama. Ckckckckc….terlalu.
Masalah lain yang mengganggu terutama bagiku adalah “Sampah”. Banyak sekali sampah yang berceceran bahkan sampai di tengah jalan.
Ya, kesadaran masyarakat Solo akan masalah sampah masihlah sangat rendah. Memang tak ada salahnya makan dan minum sambil menunggu karnaval lewat tapi tolong jaga kebersihan jangan buang sampah sembarangan.
Bawa pulang sampah atau buang di tempat yang seharusnya. Di sepanjang jl. Slamet Riyadi banyak sekali terdapat tempat sampah. Seandainya saja kita mau sedikit mengeluarkan tenaga untuk mencari dan membuang sampah di tempat sampah insya Allah masalah sampah ini tidak akan terjadi.
Malam yang melelahkan tetapi sangat menarik. Banyak pelajaran yang bisa diambil.
Yeah, because I’m not just traveling.
See you again next year.

Masukan yang insya Allah akan berguna bagi panitia/penyelenggara dan juga masyarakat:
  • Perlu adanya kesadaran setiap orang akan ketertiban dan kebersihan. Mari kita mulai dari diri kita sendiri mulai sekarang juga.
  • Panitia juga dapat memperingatkan masyarakat mengenai hal ini lewat mobil patroli yang dikerahkan dalam acara ini.
  • Memberi batas penonton insya Allah akan sangat membantu. Tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membuat pembatas dari logam sepanjang ± 8 km. Pembatas-pembatas yang biasanya dipakai ketika Solo Car Free Day bisa digunakan dengan cara menghubungkannya dengan tali rafia atau tali lainnya.
  • Menyediakan tempat khusus untuk fotografer insya Allah juga dapat menjadi solusi untuk mengatur para fotografer. (Untuk hal ini mungkin panitia dapat belajar dari Jember Fashion Carnival yang akan diadakan bulan Juli ini).
  • Karena sudah berkomitmen untuk menyelenggarakan SBC tiap tahun, alangkah baiknya kalau bisa dibuat situs resmi SBC untuk sarana informasi dan promosi tentang acara ini.
  • Terakhir, diusahakan menyelenggarakan 2/lebih event yang berbeda pada waktu yang sama karena dapat membunuh event yang lebih kecil (dalam hal ini Karaton Art Festival).

    No comments:

    Post a Comment